Monday, 10 December 2012

Armada (grup musik)

Armada
Armada (grup musik)
Armada
Latar belakang
Lahir Bendera Indonesia Palembang, Indonesia
Jenis Musik Pop Melancholic
Tahun aktif 2007 - sekarang
Perusahaan rekaman E-Motion Entertainment
Situs resmi www.armada-band.co.cc
Anggota
Rizal (vokal)
Radha (gitar)
Mai (gitar)
Andit (drum)
Endra (bass)
Armada merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2007 dengan nama awal Kertas. Grup musik ini beranggotakan 5 orang yaitu Rizal (vokal), Radha & Mai (gitar), Andith (drum), dan Endra (bass). Genre musik ini adalah pop melancholic.
Berikut merupakan Sejarah singkat grup band Armada
Armada Band bermula dari sebuah nama band yang cukup popular di Palembang yaitu Kertas Band. Band yang dulu mem-booming lewat lagu berjudul Kekasih Yang tak Dianggap (Yang justru Populer oleh Pinkan Mambo). Selain Itu juga ada tembang Selamat Tinggal Kekasih Terbaik (Yang Kini dibawakan Ello). Band kueren berikut, kini dimotori oleh: Andith sebagai drummer Rizal sebagai vocalist Mai sebagai guitarist 1 Radha sebagai guitarist 2 Endra' sebagai bassist
Armada adalah nama baru di blantika musik Indonesia. Namun personelnya telah lama beredar di blantika musik Indonesia. Armada Band sebelumnya memakai nama Kertas Band. Kertas Band adalah salah satu band yang bersinar dari kota Palembang. Lagunya yang berjudul "Kekasih yang tak dianggap" menjadi hits, hampir di semua pelosok Indonesia dalam tempo yang lumayan lama.
Beberapa festival mereka ikuti dan hasilnya tidak mengecewakan. Dari beberapa prestasi yang mereka raih yakni, Rizal dinobatkan sebagai the Best Vocalist Festival Cyberb Tech Universitas Bina Dharma 2004 dan juga jadi Finalis 3 besar dream band 2005 untuk daerah Jakarta dan Bandung. Seiring dengan prestasi yang diraih, cukup banyak tawaran manggung.
Sampai suatu ketika, saat mereka manggung di satu daerah di sumatera, seorang produser dari Jakarta menawari mereka untuk rekaman album dan hijrah ke Jakarta. Tawaran itu langsung mereka terima dan mereka pun ‘terbang’ ke Jakarta. Mereka merilis album perdana bertajuk “kekasih yang tak dianggap” pada november 2006 yang membuat band ini mendadak ngetop di blantika musik indonesia.
Penggarapan album perdana ini banyak dibantu musisi senior seperti Adith The Fly, Benny Vena, Ian Protonema, Heydie Ibrahim Eks Power Slaves, Dd Crow Roxx, Dan Andy Juliet. Euforia rekaman album perdana tersebut, membuat personel kertas band terlena. Kontrak album tidak dipelajari dengan seksama, termasuk soal royalti dan pembagian honor manggung. Alhasil, ketika kemudian muncul pertanyaan soal itu, label “berkilah” sudah diatur semua di kontrak.
Dan Band ini tidak pernah merasakan hasilnya. Sebuah Label musik memberikan janji-janji belaka kepada Kertas Band, dan lagu-lagu yang bagus pun terbuang dengan percuma tanpa hasil apapun. Pihak personil Kertas Band sudah sering mencoba untuk berunding dengan pihak label. Mereka (Kertas Band) ingin meminta penjelasan, kemana uangnya. Rencana tour promosi mereka pun menjadi tidak jelas. Mulanya, Penggunaan Lagu Kertas Band (pada saat itu), tanpa seizin dari penciptanya membuat pihak label mengadakan perundingan bersama Kertas Band.
Dan hasilnya, pihak label meminta ganti rugi sebesar tiga ratus juta rupiah. Merasa dirugikan, Kertas Band tidak menanggapi hasil tersebut. Pihak label makin menggila dan membawa kasus ini ke ranah Hukum. Selanjutnya Kertas Band dituntut untuk membayar 1,3 miliyar rupiah. Hal ini menjadikan personil Kertas Band ketakutan karena band ini bukan berasal dari keluarga yang berada, melainkan orang kecil yang selalu ditindas. Pada saat perkara ini terus bergulir, Kertas Band beranggapan "Jika harus menunggu hasil perkara baru membuat album baru,
Maka mereka tidak dapat hidup". Setelah dipertimbangkan secara matang, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari label baru dan mengganti nama band mereka menjadi Armada Band. Dengan sedikit mengubah formasi dikarenakan salah satu personilnya Argha (Guitaris 1 Kertas) mengundurkan diri karena mengalami depresi hebat dan tidak kuat lagi menahan beban masalah rumit ini.
Kini, sembari menjalani proses hukum yang terjadi dengan label lamanya, anak-anak kertas band mencoba “lahir” baru. Diawali dengan perubahan nama menjadi armada band. Sayangnya, karena “stres” lantaran menghadapi persoalan hukum, Argha memilih kembali ke palembang. “dia sedih banget, sampai akhirnya pilih balik ke palembang,” jelas sang drumer, Andhit. Armada langsung masuk ke manajemen baru. Tentu belajar dari pengalaman, kini mereka lebih berhati-hati membaca kontrak dan semua perjanjian yang menyangkut nasib band ini. “kita sadar kok, kalau dengan ini artinya kita kembali lagi ke awal atau nol lagi,” kata Rizal.
Dengan mengubah nama berarti mereka seakan-akan memulai semuanya dari awal lagi. Karena orang akan menganggap bahwa mereka adalah band baru, tetapi mereka udah siap dengan konsekuensi tersebut. Dan mereka memutuskan untuk bertahan saja di Jakarta. Dengan dibantu oleh Universal Music Studio Indonesia untuk merilis album perdana Armada. Kertas resmi berganti nama menjadi Armada pada tanggal 27 Oktober 2007.
Nama Armada ini diambil dengan alas an simple dan mudah diingat. Kata ARMADA didapat dari gabungan nama-nama personilnya. A untuk Andhit, R untuk Rizal, M untuk Mai, AD untuk ADha, dan huruf terakhir A untuk endrA. Sayangnya album perdana Armada yang bertajuk “Balas Dendam” tidak begitu meledak di pasaran, namun hal tersebut tidak mematahkan semangat personilnya. Tahun 2009 Armada merilis album baru yang berajuk “Hal Terbesar” di bawah naungan label E Motion Entertainment.
Berbeda dengan album pertama yang penuh dengan nuansa kemarahan, sehingga terasa lebih nge-rock, di album kedua, mereka hadir lebih ngepop dengan mengandalkan harmonisasi sehingga terasa lebih matang. Hal ini terlihat pada lagu-lagu mereka dalam album ini, seperti : Buka Hatimu, Mau Dibawa Kemana, Pemilik Hati, Kau harus Terima dan lainnya. Ciri Melayu yang melekat pada vocal Rizal juga masih melekat di album kedua ini.
Akhirnya Armada Band dibentuk di Jakarta pada pertengahan bulan Oktober 2007. Band yang sebelumnya bermarkas di Palembang ini telah meluncurkan Album Perdananya pada tahun 2008 lalu, dengan judul “Balas Dendam” dengan single andalan “Gagal Bercinta” serta tembang-tembang lain yang cukup hits, diantaranya : Gentayangan (Balas Dendam), Bukan Dewa, Apa Yang Kau Cari, Kau Pikir Aku Ini Apa dll. Hits tersebut cukup mendapatkan tempat istimewa di hati para penggemar musik Indonesia. Terbukti Hits “Balas Dendam” berhasil menduduki posisi bergengsi di banyak radio di seluruh Indonesia dalam periode waktu yang cukup lama. Karakter band sangat kuat serta aliran musik yang berbeda membuat Armada Band kian di gemari oleh seluruh pecinta musik Indonesia.
Sukses dengan album perdana tahun 2008 lalu, Dengan tembang2 asyik macam: Gagal berCinta, Balas Dendam, Bukan dewa, Inikah Nikmat Bercinta, dll. Armada kembali menghentak blantika musik Indonesia lewat album keduanya. Tiga tahun menceburkan diri di blantika musik Indonesia dengan berbagai pengalaman pahit yang pernah dialaminya. Tahun 2009,
Armada band merilis album kedua bertittle 'Hal Terbesar' dengan single andalan 'Buka Hatimu'. Lagu "Buka Hatimu" mengisahkan tentang kelelahan seorang pria yang berusaha merebut hati wanita pujaannya. Akan tetapi, yang terjadi adalah sang wanita tidak pernah menganggap sang pria itu ada. Dan akhirnya cinta sang pria bertepuk sebelah tangan. Kepedihan kisah tersebut dibalut dengan aransement yang begitu terasa lirih ditambah dengan karakter vokal Rizal yang Melancholic, benar - benar menyayat hati.
Tembang ini ciptaan dari Mai Armada ( Anggota baru setelah beralih dari Kertas Band menjadi Armada Band ). Namun lagu yang notasinya disadur dari band lama Mai ( Larocca ) di aransemen oleh Rizal dan kawan-kawan menjadi tembang yang menjadi awal kejayaan Armada Band. Hits tersebut cukup mendapatkan tempat di hati para pecinta musik Indonesia. Terbukti berhasil menduduki posisi bergengsi di banyak radio & TV di seluruh Indonesia. Hal ini di karenakan karakter band Armada yang begitu kuat dan menyuguhkan aliran music yang Berbeda.
Aliran music yang diusung oleh Armada adalah "Melancholic Pop". Aliran ini di bangun oleh karakter suara sang vokalis dan aransemen music yang begitu terasa melancholic dengan sentuhan musik yang banyak di pengaruhi oleh band - band legendaris dunia seperti The Beatles , Queen, The Police, Gun Rosses dan band legendaris dunia lainnya. Selain single pertama tersebut, Semua track lagu Armada Band yang lain, Tak kalah bagusNya dan patut diDengerin oleh temen2 semua

No comments:

Post a Comment